Tampilkan postingan dengan label sutra mahayana. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sutra mahayana. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 April 2017

MANFAAT DARI MEMBACA SUTRA INTAN / DIAMOND SUTRA / JIN GANG JING (金剛經)

MANFAAT DARI MEMBACA SUTRA INTAN / DIAMOND SUTRA / JIN GANG JING (金剛經)
Sutra Intan (Bahasa Sanskerta: Vajracchedikā Prajñāpāramitā Sūtra) adalah kitab pendek dan terkenal dalam agama Buddha Mahayana. Salinan Sutra Intan yang ditemukan di antara naskah-naskah Danhuang awal abad ke-20 konon merupakan salah satu buku cetak tertua di dunia.
Manfaat dari memahami Sutra Intan adalah dapat menghancurkan segala kerisauan dan kegelapan hati, dapat menghilangkan segala penderitaan, dapat menjadi lebih pintar dan bijaksana, pikiran akan menjadi lebih terbuka dalam menyelesaikan masalah sehingga akan sangat berguna untuk diaplikasikan dalam kegiatan maupun pekerjaan kita sehari-hari.
Berikut adalah sebuah kisah yang luar biasa dari Master Zen Hui Neng mengenai manfaat dari Sutra Intan
PATRIACH KE-6 VEN. HUI NENG (第六祖惠能大師)
Master Hui Neng adalah seorang dari daerah Xin Zhou (嶺南新州人) karena itu sering disebut sebagai orang barbar (suku yang direndahkan). Pada malam saat menjelang kelahirannya tiba-tiba di rumah kedatangan dua orang bhiksu yang tidak dikenal. Ternyata memang dari kecil Hui Neng sudah mempunyai jodoh dengan Buddha. Mereka datang dengan maksud memberikan nama kepada anak dari tuan rumah yang akan lahir. Nama pemberian dua orang bhiksu tersebut adalah Hui Neng (上惠下能), yang berarti akan menyebarkan dharma untuk kebahagiaan semua makhluk dan mampu melaksanakan pengembangan Buddha Dharma. Namun sayang sang ayah meninggal dunia saat dia kecil. Akhirnya beliau yang bekerja sebagai pemotong kayu di hutan untuk kemudian dijual demi membahagiakan ibundanya.
Suatu hari sesudah Master Hui Neng menjual kayu seperti biasanya, tiba-tiba di tengah perjalanan pulang beliau mendengar seorang yang sedang membaca Sutra Intan (Jīn gāng jīng/ 金刚经) :“應無所住,而生其心……” (seharusnya tidak ada sesuatu yang dilekati, karena muncul dari perasaan saja >>> jangan pernah terpaku pada objek apapun karena segala baik, buruk, suka dan tidak suka hanya dari dalam perasaan saja).
Seketika beliau tercerahkan. Ternyata orang yang membacakan Sutra Intan tersebut pernah belajar di Dong Chan Monastery (東禪寺), tempat Master Zen ke-5 Ven.Hong Ren memberikan bimbingan Dharma kepada umat Buddha. Maka Hui Neng memutuskan akan mencari Master Hong Ren untuk belajar Dharma darinya. Setelah mendapatkan persetujuan dari ibundanya beliau segera melakukan perjalanan. Setelah melakukan perjalanan selama 30 hari beliau akhirnya sampai di Dong Chan Monastery (蘄州黃梅縣東禪寺), segera menghadap Master Hong Ren.
“ Siapa kamu, apa tujuanmu datang kesini?”
“Murid adalah seorang dari Xin Zhou, datang menghadap guru untuk belajar menjadi Buddha.”
“Berarti kamu adalah seorang barbar, bagaimana bisa menjadi Buddha?”
“Manusia memang ada perbedaan utara dan selatan, namun apakah benih ke-Buddha-an juga ada perbedaan?”
Master Hong Ren melihat kebijaksanaan Hui Neng memang sangat tinggi. Untuk menghindari agar tidak timbul orang yang iri kepadanya maka beliau menugaskannya di dapur untuk mengerjakan pekerjaan dapur, memotong kayu dan menggiling padi. Sampai pada suatu hari Master Hong Ren mengumpulkan para muridnya untuk memberikan tugas kepada mereka. Bagi semua murid wajib membuat sebuah gatha (puisi) yang akan membuktikan bahwa mereka telah mencapai pencerahan. Bagi yang memang sudah mencapai pencerahan maka dari gatha tersebut akan tampak bahwa orang yang membuat telah mampu melihat dasar dari ajaran gurunya. Yang kemudian sang guru akan mewariskan jubah dan patra Zen kepadanya yang berarti juga menjadi leluhur Zen ke-6. Diantara begitu banyak muridnya hanya Master Shen Xiu (神秀大師) yang mempunyai kebijaksanaan menonjol, dan diunggulkan akan menjadi penerus jubah dan patra Zen. Maka semua murid tidak ada satupun yang mau membuat gatha. Karena tahu hanya dia yang pasti membuat gatha, maka untuk menghindari agar orang lain tidak menganggapnya mendapatkan jubah dan patra Zen secara tidak semestinya Master Shen Xiu menulis gatha dari buah pemikirannya di dinding selatan vihara tempat dimana sang guru, Master Hong Ren pasti akan melewatinya di pagi hari.
Gatha tersebut adalah :
身是菩提樹 Shēn shì pútí shù
心如明鏡臺 Xīn rú míngjìng tái
時時勤拂拭 Shíshí qín fúshì
莫使惹塵埃 Mò shǐ rě chén'āi
"Tubuh adalah pohon bodhi,
hati laksana cermin yang berbingkai,
setiap saat rajin membersihkannya,
jangan biarkan debu menempel."
Master Hong Ren menganggap gatha tersebut tidak mencerminkan Shen Xiu telah mencapai pencerahan, (mungkin karena beliau menganggap itu hanyalah pelatihan diri menjaga kemurnian sila dan pelatihan diri. Sedangkan Zen mengajarkan kita untuk bereksplorasi terhadap diri 明心見性 dengan hati yang terang maka akan melihat Buddha dalam diri kita. Dengan demikian maka seseorang baru bisa mencapai pencerahan) melainkan hanya sampai pada pintu gerbang pelatihan diri.
Kemudian pada hari berikutnya saat mendengar seorang sedaang melafalkan gatha tersebut Hui Neng segera memintanya untuk mengantarkannya ketempat gatha tersebut ditulis.
Meskipun bukan seorang cendekiawan bahkan huruf saja tidak mengerti namun Master Hui Neng mengetahui dengan jelas bahwa sang pembuat gatha belum mencapai pencerahan. Maka beliau segera memohon seseorang untuk membantunya menulis gatha :
菩提本無樹 Pútí běn wú shù
明鏡亦非臺 Míngjìng yì fēi tái
本來無一物 Běnlái wú yī wù
何處惹塵埃 Hé chù rě chén'āi
“Bodhi (pencerahan) sebenarnya tidak berpohon,
cermin yang bening juga tidak berbingkai,
karena pada awalnya memang tidak ada apapun,
bagaimana bisa terkotori oleh debu?”
Gatha tersebut memperlihatkan sebuah sifat asli dari sebuah kekosongan, sifat kebodhian pada awalnya bukan bersih bukan pula tidak bersih, namun hanya karena adanya proses perubahan maka kebodhian tersebut menjadi tidak tampak karena adanya kekotoran duniawi. Namun jika kita tetap bereksplorasi diri dan terus melihat ke dasar diri kita maka sebenarnya kebodhian ada di dalamnya. Maka meskipun kotor tetap ada yang bersih, bagi orang yang berusaha membersikan hati dan melihat sifat asli 明心見性.
Melihat gatha tersebut Master Hong Ren sempat kaget, namun demi menjaga agar tidak ada yang iri pada Hui Neng maka dia segera menghapus gatha tersebut dan mengatakan orang yang menulisnya belum mencapai pencerahan. Kemudian secara diam-diam Master Hong Ren menjenguk Hui Neng di tempat kerjanya, kemudian mengetuk tongkat di tanah sebanyak 3 kali yang berarti meminta Hui Neng datang menemuinya paa pukul 3 pagi.
Pada malam itu pula Hui Neng datang menepati janji. Master Hong Ren membabarkan Sutra Intan / Jin Gang Jing kepadanya dan mewariskan jubah dan patra Zen kapadanya, maka Ven. Hui Neng yang kemudian menjadi patriarch ke-6 Zen. Setelah itu sang guru mengantarkannya menyeberang sungai dan menuju ke selatan. Keesokan harinya mendengar jubah dan patra sudah diwariskan kepada Hui Neng maka para murid segera mengejarnya. Hanya salah seorang dari mereka yang menemukan Hui Neng, namun dia tidak mampu mengangkat jubah dan patra tersebut untuk dibawa pulang . Dia sadar Hui Neng yang berhak atas jubah dan patra tersebut.
Hui Neng terus berjalan, sampai pada suatu hari beliau menginjakkan kaki di Guang Zhou Fa Xing monastery. Pada saat itu Ven. Yin Zong (印宗法師) sedang berceramah tentang Parinirvana Sutra (涅槃經). Tiba-tiba dua orang bhiksu berdebat saat melihat bendera. Apakah panji-panji (bendera) yang bergerak ataukah angin yang bergerak. Hui Neng berkata :
“Bukan angin yang bergerak, bukan pula bendera yang bergerak, namun pikiran Andalah yang sedang bergerak.”
Mendengar kata-kata tersebut Ven. Yin Zong segera mengundangnya untuk berbicara, dan setelah Ven.Yin Zong mengetahui bahwa dia adalah Master Zen ke-6 kemudian memohonnya sebagai guru. Akhirnya meskipun Ven.Yin Zong yang mencukur rambut Ven. Hui Neng namun kemudian dia berbalik menjadikan Ven. Hui Neng sebagi gurunya. Dengan demikian ajaran Zen dibawah Master Hui Neng berkembang pesat menjadi 5 sekte (一花開五葉) seperti yang telah diramalkan Master Bodhidharma dalam gathanya :
“我本來此土,傳法度迷津。一花开五叶,结果自然成。”
Ternyata memang Zen yang dibawa oleh Master Bodhidharma dari India , pada masa Ven. Hui Neng berkembang pesat dan menjadi 5 sekte besar, setelah itu tidak ada lagi pewarisan jubah dan patra zen. Dengan sendirinya Zen mengalir deras sampai ke seluruh belahan dunia. Kini tubuh sarira dari Master ke-6 Zen Ven. Hui Neng masih utuh dan disimpan di Nan Hua monastery (廣東韶關南華禪寺)
Dari kisah ini kita tahu bahwa setiap manusia memiliki sifat ke-Buddha-an. Setiap manusia ingin terbebas dari penderitaan mencapai kebahagiaan. Sifat ke-Buddha-an tidak bisa dilihat dari fisiknya saja. Meskipun berbeda kulit dan pakaian bahkan kebiasaan namun setiap manusia memiliki benih ke-Buddha-an seperti yang dikatakan oleh Hui Neng : "Meskipun ada laki-laki dari utara atau selatan, utara dan selatan tidak membuat perbedaan sifat ke-Buddha-an mereka. Seorang Barbar secara fisik memang berbeda, tetapi tidak untuk perbedaan sifat ke-Buddha-an.
Dari kisah ini kita bisa belajar dari Sutra Intan (Jīn gāng jīng/ 金刚经) yang terdiri dari 32 bab. Dalam bab ke-8 dikatakan:
依法出生分第八
“须 菩提!于意云何?若人满三千大千世界七宝以用布施,是人所得福德,宁为多不?
”须菩提言:“甚多,世尊!何以故?是福德即非福德性,是故如来说福德多。”
“若复有人,于此经中受持,乃至四句偈等,为他人说,其福胜彼。何以故?须菩提!一切诸佛,及诸佛阿耨多罗三藐三菩提法,皆从此经出。须菩提!所谓佛法 者,即非佛法。”
Yī fǎ chūs hēng fēn dì bā
“xū pú tí! Yú yì yún hé? Ruò rén mǎn sān qiān dà qiān shì jiè qī bǎo yǐ yòng bù shī, shì rén suǒ dé fú dé, níng wèi duō bù?”
Xū pú tí yán: “Shén duō, shì zūn! Hé yǐ gù? Shì fú dé jí fēi fú dé xìng, shì gù rú lái shuō fú dé duō.”
“Ruò fù yǒu rén, yú cǐ jīng zhōng shòu chí, nǎi zhì sì jù jì děng, wèi tā rén shuō, qí fú shèng bǐ. Héyǐ gù? Xū pú tí! Yī qiè zhū fú, jí zhū fú ā nòu duō luō sān miǎo sān pú tí fǎ, jiē cóng cǐ jīng chū. Xū pú tí! Suǒ wèi fó fǎ zhě, jí fēi fó fǎ.”
“Subhuti! Bagaimana pendapatmu, kalau seseorang memenuhi jutaan dunia dengan 7 macam permata mulia dan memberikannya sebagai dana-amal, apakah pahala dan kebajikan yang diperolehnya banyak?”
Subhuti menjawab: “Banyak sekali, Yang Dijunjungi! Mengapa begitu? Sebab pahala dan kebajikan itu bukanlah pahala dan kebajikan sejati sifatnya, oleh karenanya Tathagatha mengatakan pahala dan kebajikannya sangat banyak.”
“Dilain pihak, jika ada seorang lainnya menerima Sutra ini dan menjalankannya dengan tekun sekalipun hanya pada 4 bait gathanya saja atau mengajarkannya kepada orang lain, pahala dan kebajikannya akan melebihi orang yang terdahulu. Apakah sebabnya? Subhuti, semua Buddha dan jalan yang ditempuh untuk mencapai Anuttara-samyak-sambodhi berasal dari Sutra ini. Subhuti, apa yang disebut sebagai Buddha Dharma itu pada hakekatnya bukanlan Buddha Dharma.”
Kita tahu Ven. Hui Neng mencapai pencerahan dengan belajar dari sutra Jīn gāng jīng dan dalam bab ke-8 juga dikatakan “Semua Buddha dan jalan yang ditempuh untuk mencapai Anuttara-samyak-sambodhi berasal dari Sutra ini." Betapa besar manfaat dari membacakan sutra ini, mari kita pelajari sutra ini.

Rabu, 05 Oktober 2016

Uraian Singkat Sigalovada Sutta

Suatu pagi, ketika sedang dalam perjalanan pindapatta dari Hutan bambu menuju ke Rajagaha, Buddha berjumpa seorang pemuda yang seluruh tubuhnya basah kuyup oleh keringat. Pemuda itu berdiri di tengah jalan dan menghormat ke arah Timur, Selatan, Barat, dan Utara, kemudian mendonggakkan kepalanya menghormat ke langit dan akhirnya berlutut menghormat ke arah bumi. Setelah itu dia menaburkan beras ke setiap arah yang disembahnya tadi.
Setelah pemuda itu selesai melakukan penghormatan yang tidak lazim itu, Buddha bertanya padanya mengapa melakukan hal tersebut. Pemuda itu mengatakan bahwa ia melaksanakan pesan terakhir dari ayahnya agar setiap pagi hari menghormat pada enam arah. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan diri dari bencana yang datang dari enam arah.
Mendengar jawaban ini, Buddha berkata, “ Adalah hal yang sangat baik dapat melaksanakan pesan terakhir ayahmu, tetapi bukan itu maksud ayahmu yang sebenarnya.”
“Ayahmu berpesan untuk menghormat dan menaburkan beras kea rah Timur adalah supaya engkau menghormat dan merawat orang yang berjasa terhadapmu, yakni orang tuamu. Menghormat arah Selatan adalah hormat dan berlaku baik pada guru. Menghormat arah Barat adalah mencintai dan merawat anak istri. Menghormat arah Utara adalah menghormati sanak saudara dan teman.
Menghormat arah Atas adalah menghormati Pertapa, Brahmana dan para orang suci.”
“Menghormat arah Bawah adalah memperlakukan setiap orang dan semua makhluk dengan penuh welas asih, bahkan kehidupan yang paling rendah pun harus dilindungi. Demikianlah maksud ayahmu agar engkau menghormat dan terhindar dari bencana yang datang dari berbagai penjuru.”
Selain itu, Buddha juga menjelaskan pada pemuda yang bernama Sigala itu tentang hal-hal : berani bertanggung jawab serta melakukan hal yang patut dikerjakan, agar supaya setiap orang bahagia baik pada saat kini ataupun akan datang.
Buddha juga mengajarkan Lima Sila : menghindari pembunuhan, pencurian, hubungan seksual yang tidak benar, dusta dan penggunaan minuman dan obat-obatan yang memabukkan.
Selanjutnya Buddha juga menasehatinya untuk bekerja keras mencari nafkah dan menjaga hartanya dengan baik. Jangan terlalu kikir dan juga jangan terlalu berfoya-foya. Buddha mengajarkan untuk membagi harta menjadi empat bagian : satu bagian untuk kehidupan keluarga, satu bagian untuk pengembangan usaha, satu bagian untuk membantu mereka yang dalam kesulitan, dan bagian terakhir sebagai tabungan.
Sigala dengan penuh hormat mendengarkan ajaran Buddha dan pada akhirnya dia memohon untuk dapat menjadi siswa Buddha. Sepanjang hidupnya dia menghormat ke enam arah sesuai petunjuk Buddha.

Kamis, 29 September 2016

Dhammapada Ayat 63

Kisah Dua Orang Pencopet

Suatu ketika dua orang pencopet bersama-sama dengan sekelompok umat awam pergi ke Vihara Jetavana. Di sana Sang Buddha sedang memberikan khotbah. Satu di antara mereka mendengarkan dengan penuh perhatian dan mencapai tingkat kesucian sotapatti. Tetapi pencopet satunya lagi tidak memperhatikan khotbah yang disampaikan karena ia hanya berpikir untuk mencuri sesuatu. Ia mengatur cara untuk mengambil sejumlah uang dari salah seorang umat. Setelah khotbah berakhir mereka pulang dan memasak makan siangnya di rumah pencopet kedua, pencopet yang sudah mengatur cara untuk mengambil sejumlah uang tersebut.
Istri dari pencopet kedua mencela pencopet pertama: “Kamu sangat tidak bijaksana, mengapa kamu tidak mempunyai sesuatu untuk dimasak di rumahmu?” Mendengar pernyataan tersebut, pencopet pertama berpikir, “Orang ini sangat bodoh, dia berpikir bahwa dia menjadi sangat bijaksana”. Kemudian bersama-sama dengan keluarganya, ia menghadap Sang Buddha dan menceritakan apa yang telah terjadi pada dirinya.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 63 berikut: Bila orang bodoh dapat menyadari kebodohannya, maka ia dapat dikatakan bijaksana; tetapi orang bodoh yang menganggap dirinya bijaksana, sesungguhnya dialah yang disebut orang bodoh.
Semua keluarga pencopet pertama tersebut mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.

Jumat, 01 Juli 2016

10. SRIDEVI (SUDEVi) MANTRA 善女天咒(大吉祥天女咒 TA CI SIANG THIEN NI COU



MANTRA MEMOHON REJEKI, KEKAYAAN, KELANCARAN USAHA / BISNIS, SEKALIGUS TUBUH MENJADI BERCAHAYA (AURA REJEKI TERBUKA), NISCAYA PERMOHONAN DIKABULKAN (Dgn catatan pembaca sudah memiliki tabungan karma baik, dan sering berbuat kebajikan, mentaati sila, dan memiliki jiwa welas asih / berdana) Minimal dibaca 7x Pagi Hari

南无佛陀 。 南无达摩 。 南无僧伽 。 南无室利 。 摩诃提鼻耶 。 怛你也他 。 波利富楼那 。 遮利三曼陀 。 达舍尼 。 摩诃毗诃 罗伽帝 。 三曼陀 。 毗尼伽帝 。 摩诃迦利野 。 波祢 。 波啰 。 波祢 。 萨利缚栗他 。 三曼陀 。 修钵黎帝 。 富隶那 。 阿利那 。 达摩帝 。 摩诃毗鼓毕帝 。 摩诃弥勒帝 。 娄簸僧只 帝 。 醯帝簁 。 僧只醯帝 。 三曼陀 。 阿他阿 [少/免] 。 婆罗尼。


NA MO FU THUO 。 NA MO TA MO 。 NA MO SENG CHIE 。 NA MO SE LI 。 MO HO THI PI YE 。 TA NI YE THA 。 PO LI FU LUO NA 。 CE LI SAN MAN THUO TA SE NI 。 MO HO PHI HO LO CHIE TI 。 SAN MAN THUO 。 PHI NI CHIE TI 。 MO HO CIA LI YE 。 PO MI 。 PO LA 。 PO MI 。 SA LI WA LI THA 。 SAN MAN THUO 。 SIU PO LI TI 。 FU LI NA 。 O LI NA 。 TA MO TI 。 MO HO PHI KU PI TI 。 MO HO MI LE TI 。 LOU PO SENG CHI TI 。 SI TI SI 。 SENG CHI SI TI 。 SAN MAN THUO 。 O THA O NOU 。 PHO LO NI 。

SRIDEVI (SUDEVI) MANTRA

(Dharani ini membantu umat agar cepat mencapai samadhi “Suvarnaprabhasa” (Sinar Emas), yang dengan cara itu ia mampu menghancurkan halangan klesa, karma dan vipaka, serta mencapai tiga kebajikan (prajna, vimoksa dan dharmakaya). Sumber : Suvarnaprabhasa Sutra).

8. SAPTA ATITABUDDHA KARASANIYA SATYAKRIYA 七佛灭罪真言 CHI FU MIE CUI CEN YEN



MANTRA PERTOBATAN 7 BUDDHA MASA LAMPAU, MEMOHON PENGAMPUNAN, MENGHAPUS DOSA 5 KARMA BERAT (GARUKHA KAMMA) DAN 4 PARAJIKA.(DIBACA MIN 7X SEHARI, UTK DILINDUNGI 7 BUDDHA)


离婆离婆帝 。 求诃求诃帝 。 陀罗尼帝 。 尼诃啰帝 。 毗黎你帝 。 摩诃伽帝 。 真陵干帝 。 莎婆诃 。

LI PHO LI PHO TI 。 CHIU HO CHIU HO TI 。 THUO LO NI TI 。 NI HO LA TI 。 PHI LI NI TI 。 MO HO CHIE TI 。 CEN LING CHIEN TI 。 SA PHO HO 。

SAPTA ATITABUDDHA KARASANIYA SATYAKRIYA

(Dharani ini dibabarkan oleh Tujuh Buddha di masa lampau, dan bermanfaat untuk memusnahkan dosa yang timbul dari 5 karma berat, 4 parajika dan lain sebagainya. Umat yang tekun membaca Dharani ini akan menjadi murni kembali dan akan memperoleh pahala berlimpah. Sumber : Mahavaipulya Sutra

Keterangan:
Tujuh Buddha terdiri dari
1. Buddha Vipasyi 毘佛尸佛, 
2. Buddha Sikhi 尸棄佛, 
3. Buddha Visabhu 毘舍浮佛, 
4. Buddha Krakucchanda 拘留孫佛, 
5. Buddha Kanakamuni 拘那含牟尼佛, 
6. Buddha Kasyapa 迦葉佛, dan 
7. Buddha Sakyamuni 釋迦牟尼佛.

Menjapa mantra ini berarti berniat untuk bertobat, melenyapkan ketakutan, menghindari segala kejahatan, mengembangkan Bodhicitta, memandang sederajat dan tidak mendendam, membalas kebajikan dan melafalkan Buddha, memandang karma sebagai kesunyataan.


Foto Cetya Tathagata Jakarta.

【Mantra Hati Shakyamuni Buddha】:versi tantrayana



“Om. Mouni. Mouni. Mahamouni. Shigamouni. Suoha” ( Pinyin )

【Mahamantra Shakyamuni Buddha untuk Mengikis Karma】:

“`Nán mó La dá nà shì jié ní. Dá tā é duō yě. Ā la hē dì sān miǎo qì sān méi tuó yě. Dá níng tā. Om. La dá ní la dá ní. Sū la dá ní. La dá nú nà pó wèi mó hè. La dá nà zhǐ luō ní. La dá nà sān pó wèi . suōpó hè.” ( Pinyin )

【Mengenal Pratima Shakyamuni Buddha】
Shakyamuni Buddha ( Shijiamounifo ) berwarna emas, tangan kanan membentuk Mudra Bhumisparsha, tangan kiri membentuk Mudra Dhyana, di atas Mudra Dhyana menopang sebuah patra yang berisi penuh amrta, tubuh mengenakan jubah trini-civarani, parasnya agung dan sempurna, memancarkan cahaya terang benderang, tubuh bagaikan vaidurya, duduk di atas padmasana putih, memasuki samadhi di tengah sinar manggala.

Shakyamuni Buddha adalah sasanapati Agama Buddha, Shakya adalah nama suku, sedangkan ‘Muni’ berarti yang berkebajikan agung, Seorang Suciwan yang mampu menjalankan kebajikan di surga, bumi, dan alam semesta. Maknanya adalah ‘Suciwan yang terlahir di suku Shakya’
Buddhisme eksoterik maupun esoterik, semua sangat menjunjung tinggi ‘Namo Guru Mula Sakyamuni Buddha.’

Shakyamuni Buddha ada dalam kedua mandala Tantra, dalam Garbhadhatu Mandala, Shakyamuni Buddha menjadi Adhinatha utama, sedangkan dalam Vajradhatu Mandala Ia sejajar dengan Amoghasiddhi Buddha. Dalam Mahavairocana Sutra tertulis : “Shakyamuni Buddha, sekujur tubuh berwarna emas, memancarkan sinar gemilang dari tiga puluh dua atribut keagungan, mengenakan kasaya berwarna yugamhdhara, bersila di atas padmasana putih, nirmanakaya membabarkan Dharma.”

Shakyamuni Buddha memiliki nama awam Siddhartha Gautama, terlahir pada penanggalan lunar tanggal delapan bulan empat di bawah Pohon Asoka di Taman Lumbini. Ia mencapai Kebuddhaan pada usia tiga puluh lima tahun, terlebih dahulu menuntun Lima Pertapa Kaundinya, kemudian menuntun Tiga Bersaudara Kasyapa, serta banyak siswa lainnya, dan bahkan para raja. Beliau sering membabarkan Dharma di Negeri Magadha, Kosala dan Vaisali. Pada saat berusia sekitar delapan puluhan, Ia mencapai Parinirvana di bawah Pohon Sala Kembar di tepi Sungai Hiranyavati.

Mantra Sakyamuni Buddha adalah : “Om. Mouni. Mouni. Mahamouni. Shigamouni. Suoha.” Yang berarti “Suciwan Berkebajikan Agung, Suciwan Yang Memberikan dan Menjalankan Belas Kasih Paling Agung.”

Ajaran Shakyamuni Buddha sangat agung dan mulia, kepada Hinayana, Beliau memutar Dharmacakra yang pertama di Taman Rusa Sarnath, Beliau mengajarkan “Duhkha, samudaya, nirodha, dan marga.”, inilah Catvariaryasatyani dalam Hinayana.
Duhkha, samudaya, nirodha dan marga, maksudnya adalah kehidupan di dunia ini banyak kerisauan batin dan banyak penderitaan ( duhkha ). Memang ada kesenangan, namun tidak banyak. Segala sesuatu di dunia ini pada akhirnya akan nirodha ( lenyap ). Sebelum Anda meninggal, Anda harus Mencerahi makna nirodha, dengan demikian Anda akan memahami ajaran Buddha.

Di dunia ini tidak ada kesenangan yang sejati. Kesenangan sangatlah singkat, lebih banyak penderitaan.

Anda menelaah semua penyebab penderitaan, sampai pada akhirnya tiada duhkha dan tiada sukha, dengan demikian tercapailah nirodha, saat itulah Anda akan merealisasikan Bodhi. Inilah duhkha, samudaya, nirodha dan marga yang dibabarkan oleh Sang Buddha kepada Hinayana dalam pemutaran Dharmacakra yang pertama.

Dalam pemutaran Dharmacakra yang ke-2, Beliau mengajarkan Prajnayana, Prajnaparamitayana, ini juga merupakan ajaran dari Sakyamuni Buddha, yaitu Sad-paramita. Untuk menjadi seorang Bodhisattva, yang pertama harus memberikan manfaat bagi insan lain, melakukan perenungan empati, kesetaraan, membangkitkan Bodhicitta untuk menuntun semua makhluk, inilah Prajnaparamitayana atau Bodhisattvayana.

Untuk menjadi seorang Bodhisattva Anda harus mempraktikkan dana, sila, ksanti (kesabaran), virya (ketekunan), dhyana (meditasi) dan Prajna, Sad-paramita menuntun para insan. Inilah Bodhisattvayana yang dibabarkan oleh Sakyamuni Buddha, Bodhisattvayana mengutamakan pengembangan Bodhicitta, Bodhicitta memandang semua makhluk adalah setara. Mahaguru dan Anda adalah setara, presiden dan saya adalah setara, Anda dan orang di bawah Anda juga setara, semua insan memiliki Buddhata. Selain itu juga harus memberikan manfaat bagi para insan, tidak mementingkan diri sendiri, berupaya demi para insan.

Berikutnya, Sakyamuni Buddha juga mengajarkan perenungan empati, apakah itu ? Inilah yang dikatakan oleh Konfusius : “Apa yang tidak ingin orang lain lakukan pada dirimu, jangan lakukan pada orang lain.” Apakah Anda rela difitnah ? Tidak. Maka Anda jangan memfitnah orang lain, apabila Anda bertentangan dengan hal ini berarti itu bukanlah Buddha Dharma. Apa yang tidak ingin orang lain lakukan pada dirimu, jangan lakukan pada orang lain.”, apa yang tidak Anda inginkan jangan menimpakannya pada orang lain, jangan menambah penderitaan orang lain.

Saya telah mengatakan, kita harus tahu balas budi, harus mengenang budi jasa orangtua. Bagaimana Anda bisa tumbuh ? Apakah tanpa orangtua Anda bisa tumbuh ? Tidak bisa.
Yang melahirkan adalah orangtua, yang memelihara dan mendidik juga adalah orangtua, meskipun yang merawat Anda bukanlah orangtua kandung, namun tetap saja sama dengan orangtua Anda sendiri. Kita harus tahu mengenang dan membalas budi ! Inilah yang diajarkan oleh Sang Buddha.

Dalam masa pemutaran Dharmacakra yang ke-2, Bhagavan Shakyamuni juga mengajarkan Pratyekabuddha, Mencerahi semua kebenaran semesta, setelah Mencerahi dvadasanga pratityasamutpada ( Dua belas sebab akibat saling bergantungan ) , maka disebut sebagai Pratyekabuddha, ini juga diajarkan oleh Shakyamuni Buddha.

Keagungan Buddha adalah Ia telah memutar Dharmacakra tiga kali, pemutaran terakhir adalah tantrayana, Beliau mengajarkan Anda mencapai Kebuddhaan, mengajarkan Anda terang akan batin dan menyaksikan Buddhata.

Ini semua diajarkan oleh Shakyamuni Buddha, di sinilah letak keagungan Beliau. Ada tiga hal yang utama, yaitu naiskramya-citta ( tekad untuk terbebas dari akar tumimbal lahir ), inilah yang paling penting. Anda jelas-jelas mengetahui dunia saha ini penuh penderitaan, mengejar apapun tidak bermanfaat, semua tidak dapat diperoleh, dalam Sutra Hati dikatakan. “Tiada suatu yang dapat diperoleh, oleh karena itulah Bodhisattva.” Dikarenakan tiada suatu apapun yang dapat Anda peroleh , maka Anda menjadi Bodhisattva.

Shakyamuni Buddha telah mengajarkannya, apakah Anda masih tidak memahami bahwa di dunia ini tiada suatu yang dapat diperoleh ? Setelah Anda memahami bahwa tiada suatu yang dapat diperoleh, barulah Anda Tercerahkan, menjadi seorang Bodhisattva yang benar-benar memberi manfaat bagi para insan.

Oleh karena itu semua jangan saling bertikai, berbagai persoalan di dunia , semua adalah karena pertikaian dan perebutan. Anda harus mempunyai kesetaraan, tekad memberi manfaat bagi para insan dan empati, pada akhirnya saat Anda memahami bahwa segala sesuatu di dunia ini tiada yang bisa diperoleh, maka Anda akan memahami semesta, Anda mampu melampaui semua menjadi Buddha. Inilah yang diajarkan oleh Shakyamuni Buddha.

Para bhiksu/ni saat ini, dikarenakan telah melepaskan keluarga duniawi, maka mereka memasuki keluarga Dharmaraja, melepaskan marga duniawi, mengenakan marga Shakya, hal ini dipopulerkan oleh Bhiksu Dao-an pada masa Dinasti Jin, namun dalam Agama Sutra memang dinyatakan : “Saat empat sungai telah bermuara di samudra, tiada lagi menyandang nama sungai, demikian pula setelah empat kasta meninggalkan keduniawian, semua disebut sebagai suku Sakya.” Inilah sebabnya mengapa semua siswa Sakyamuni Buddha mengenakan marga Sakya.

Banyak bhiksu/ni dan para umat yang mengetahui beberapa metode mengikis karmavarana, namun mereka tidak mengetahui bahwa Mantra Shakyamuni Buddha merupakan kunci rahasia yang sangat agung untuk mengikis karma buruk berat. Meskipun kebanyakan umat mengetahui bahwa Dharma yang ditransmisikan oleh Sang Buddha saat di dunia telah disusun dalam Tripitaka 12 bagian yang merupakan pusaka budaya Timur, namun mereka tidak mengetahui rahasia besar ini.

Dalam Kitab Karman, saya mengetahui bahwa sesungguhnya Shakyamuni Buddha adalah Raja Pahala Bhagavan Arahat Samyaksambuddha, ternyata dalam ajaran tantra, Shakyamuni Buddha sebagai sasanapati dunia saha ini merupakan yidam pertobatan dan mengikis rintangan karma.

Sadhaka yang menekuni Sadhana Raja Pahala Shakyamuni Buddha ini, dalam waktu tak lama akan memperoleh kemampuan mengetahui berbagai masa kehidupan, semua kehidupan lampau diri sendiri dapat dilihat bagaikan tepat berada di hadapan mata, seperti menyaksikan sebuah film, langsung memahami sebab akibat lampau, dengan penekunan sadhana ini, maka berbagai kehidupan lampau diri sendiri akan nampak sangat jelas.

Kunci dari sadhana ini ada pada sinar putih amrta, yang merupakan abhiseka dari Shakyamuni Buddha, menggunakan makna terunggul Kebuddhaan, melalui ubun-ubun memasuki sekujur tubuh, ini bermakna membuat pahala menjadi Mahaparipurna, oleh karena itu tentu saja ini merupakan Sadhana Tantra yang teragung untuk mengikis karmavarana.

7. ARYAVALOKITESVARA BODHISATTVA VIKURVANA SATYA-KRIYA DHARANI



观音灵感真言 KUAN ING LING KAN CEN YEN

MANTRA KESAKTIAN DAN PERLINDUNGAN AVALOKITESVARA: MELINDUNGI DARI SEGALA BAHAYA, SERANGAN MUSUH / ILMU HITAM, MEMPERLANCAR SEGALA URUSAN, DAN AGAR KELUARGA AMAN DAN SENTOSA, DILINDUNGI PARA BUDDHA (MINIMAL DIBACA 7X)


唵 。 嘛呢叭弥吽 。 麻曷倪牙纳 。 积都特巴达 。 积特些纳 。 微达哩葛 。 萨而斡而塔 。 卜哩悉塔葛 。 纳补啰纳 。 纳卜哩 。 丢忒班纳 。 捺麻嚧吉 。 说啰耶莎诃 。

OM 。 MA NI PA MI HUNG 。 MA KE NI YA NA 。 CI TU THE PA TA 。 CI THE SIE NA 。 WEI TA LI KE 。 SA EL WA EL THA 。 PU LI SI THA KE 。 NA PU LA NA 。 NA PU LI 。 TIU THE PAN NA 。 NA MA LU CI 。 SUO LA YE SA HO 。

ARYAVALOKITESVARA BODHISATTVA VIKURVANA SATYA-KRIYA

(Bermanfaat untuk melindungi diri agar terhindar dari berbagai serangan yang berbahaya).

6. BHASAJYAGURU TATHAGATASATYAKRIYA 药师灌顶真言 YAU SE KUAN TING CENG YEN



6. BHASAJYAGURU TATHAGATASATYAKRIYA
药师灌顶真言 YAU SE KUAN TING CENG YEN

MANTRA MEMUSNAHKAN SEGALA MALAPETAKA, MENYEMBUHKAN PENYAKIT, SERTA MEMPERPANJANG USIA


南谟薄伽伐帝 。 鞞杀社 。 窭噜薛琉璃 。 钵喇婆 。 喝啰阇也 。 怛他揭多也 。 阿啰喝帝 。 三藐三勃陀耶 。 怛侄他 。 唵 。 鞞杀逝 。 鞞杀逝 。 鞞杀社 。 三没揭帝莎诃 。

NA MO PO CHIE FA TI 。 PHI SA SE 。 CI LU PI LIU LI 。 PO LA PHO 。 HE LA SE YE 。 TA THA CIE TUO YE 。 O LA HE TI 。 SAN MIAU SAN PO THUO YE 。 TA CE THA 。 OM 。 PHI SA SE 。 PHI SA SE 。 PHI SA SE 。 SAN MO CIE TI SA HO 。

BHASAJYAGURU TATHAGATASATYAKRIYA

(Dharani ini bermanfaat untuk memusnahkan segala malapetaka, penyakit parah, serta memperpanjang usia kehidupan umat yang membacanya dengan hati tulus. Sumber : Bhaisajyaguru – vaidurya – prabhasa – tathagata – purva – pranidhana Sutra).

Kamis, 30 Juni 2016

5. 圣无量寿决定光明王陀罗尼 ARYA AMITAYUR NIYAMA PRABHARAJA DHARANI


MANTRA MEMPERPANJANG USIA KHUSUSNYA BAGI SEDANG SAKIT DAN MENGIKAT JODOH DENGAN AMITABHA BUDDA. KARMA BURUK DIPERINGAN DAN SEUMUR HIDUP MEMBACA DHARANI INI, KETIKA MENINGGAL AKAN TERLAHIR DI ALAM 10 PENJURU BUDDHA

SEN U LIANG SOU CIE TING KUANG MING WANG THUO LO NI

唵 。 捺摩巴葛瓦帝 。 阿巴啰密沓 。 阿优哩阿纳 。 苏必你 。 实执沓 。 牒左啰宰也 。 怛塔哿达也 。 阿啰诃帝 。 三药三不达也 。 怛你也塔 。 唵 。 萨哩巴 。 桑斯葛哩 。 叭哩述沓 。 达啰马帝 。 哿哿捺 。 桑马兀哿帝 。 莎巴瓦比述帝 。 马喝捺也 。 叭哩瓦哩娑诃 。
OM 。 NA MO PA KE WA TI 。 O PA LA MI THA 。 O YU LI O NA 。 SU PI NI 。 SE CE THA 。 TIE CUO LA CAI YE 。 TA THA KUO TA YE 。 O LA HO TI 。 SAN YAU SAN PU TA YE 。 TA NI YE THA 。 OM 。 SA LI PA 。 SANG SE KE LI 。 PA LI SU THA 。 TA LA MA TI 。 KUO KUO NAI 。 SANG MA U KUO TI 。 SA PA WA 。 PI SU TI 。 MA HE NA YE 。 PA LI WA LI SA HO 。

ARYA AMITAYUR NIYAMA PRABHARAJA DHARANI
(Umat yang menulis, menyebarluaskan, atau membaca Dharani ini dengan hati yang tulus, akan mencapai panjang usia. Karma buruk pembawaannya yang amat berat akan menjadi ringan jika ia tekun membaca Dharani ini, dan setelah meninggal dunia ia akan terlahir di negeri Buddha di sepuluh penjuru alam. Sumber : Mahayana Aryamitayur – niyama – prabharaja – dharani sutra).

4. MAHACUNDIMANTRA 准提神咒 CUEN THI SEN COU



Mantra MENDAPATKAN JODOH / PASANGAN, KEHARMONISAN / KHARISMA, KELANCARAN USAHA / REJEKI, MENGIKIS KARMA BURUK DAN MENOLAK BALA

稽首皈依苏悉帝 。 头面顶礼七俱胝 。我今称赞大准提 。 惟愿慈悲垂加护 。 南无飒哆喃 。 三藐三菩陀 。 俱胝喃 。 怛侄他 。 唵 。 折戾主戾 。 准提娑婆诃 。


CHI SOU KUI I SU SI TI 。 THOU MIEN TING LI CHI CI CE 。 WO CING CHEN CAN TA CUEN THI 。 WEI YEN CHE PEI CHUI CIA HU 。

NA MO SA TUO NAN 。 SAN MIAU SAN PHU THUO 。 CI CE NAN 。 TA CE THA 。 OM 。 CE LI CU LI 。 CUEN THI SA PHO HO 。(7x, 21x, 49x, 108x)

MAHACUNDI MANTRA(Dharani ini bermanfaat untuk menghapuskan segala dosa. Umat yang telah membaca Dharani ini sebanyak 900.000 kali, ia dapat menghapuskan dosa berat, seperti 5 karma berat (garuka karma), 10 perbuatan buruk (dasa akusala karma). Ia akan dilindungi oleh 2 dewa pelindung yang dikirim oleh Mahacundi Bodhisattva. Sumber : Cundidharani Sutra).

3. 功德宝山神咒 KUNG TE PAU SAN SEN COU



MANTRA MELEPAS PAHALA YG TELAH DIKUMPULKAN KEHIDUPAN INI DAN LAMPAU (Catatan: Umat harus telah berbuat banyak tabungan kebajikan, namun permohonan belum terkabul. Maka bacalah mantra ini, utk memperlancar rejeki, usaha, jodoh kesehatan, karena akan melepas tabungan pahala Anda).

南无佛驮耶 。 南无达摩耶 。 南无僧伽耶 。 唵 。 悉帝护噜噜 。 悉都噜 。 只利波 。 吉利婆 。 悉达哩 。 布噜哩 。 娑缚诃 。


NA MO FU THUO YE 。 NA MO TA MO YE 。 NA MO SENG CHIE YE 。 OM 。 SI TI HU LU LU 。 SI TU LU 。 CE LI PO 。 CI LI PHO 。 SI TA LI 。 PU LU LI 。 SA WA HO 。

GUNARATNASAILA MANTRA

(Umat yang pernah berbuat jahat, lalu ia menyesal, bertobat dan tekun membaca Dharani ini sampai akhir penghidupannya, ia tidak akan jatuh ke dalam neraka Avici. Ia akan terlahir di alam bahagia. Sumber : Yuen-yin-wang-sheng ci)

2. JHAVA MAHA UGRA MANTRA 消灾吉祥神咒 (Se Siau Cou / 10 Mantra Pendek Ke 2 Siao Cai Ji Xiang Shen Cou



MANTRA PEREDAM MALAPETAKA (MENOLAK BALA), DAN PENGABUL KEINGINAN

曩谟三满哆 。 母驮喃 。 阿钵啰底 。 贺多舍 。 娑曩喃 。 怛侄他 。 唵 。 佉佉 。 佉呬 。 佉呬 。 吽吽 。 入缚啰 。 入缚啰 。 钵啰入缚啰 。 钵啰入缚啰 。 底瑟姹 。 底瑟姹 。 瑟致哩 。 瑟致哩 。 娑癹咤 。 娑癹咤 。 扇底迦 。 室哩曳 。 娑缚诃 。


NA MO SAN MAN TUO 。 MU THUO NAN 。 O PO LA TI 。 HE TUO SE 。 SA NANG NAN 。 TA CE THA 。 OM 。 CHIE CHIE 。 CHIE SI 。 CHIE SI 。 HUNG HUNG 。 JU WA LA 。 JU WA LA 。 PO LA JU WA LA 。 PO LA JU WA LA 。 TI SE CA 。 TI SE CA 。 SE CE LI 。 SE CE LI 。 SA PHO CA 。 SA PHO CA 。 SAN TI CIA 。 SE LI I 。 SA WA HO 。

JVALA MAHA UGRA MANTRA

(Dharani ini mampu melenyapkan berbagai malapetaka yang akan menimpa diri umat yang membacanya. Umat dapat membaca Dharani ini sebanyak 108 kali dengan penuh semangat di hadapan altar rumah vihara. Sumber : Santika-sriya Sutra)